Brawijaya
sebagai Barometer Kegiatan Peringatan Earth Hour bagi Perguruan Tinggi di Kota
Malang
Suatu event berkelas
internasional yang mengharuskan bagi warga dunia untuk mematikan listrik
setidaknya hanya satu jam ini, pada hari Sabtu tanggal 31 Maret turut
diperingati juga oleh beberapa tempat di Kota Malang(Balai Kota Malang, DPRD
Malang, Universitas Brawijaya). Adapun satu-satunya perguruan tinggi yang ikut
memperingati Earth Hour yaitu Universitas Brawijaya. Oleh karena itu
Universitas Brawijaya dapat dijadikan sebagai barometer sebuah kegiatan untuk
memperingati Earth Hour.
Dalam kegiatan peringatan Earth
Hour oleh Universitas Brawijaya dengan penanggungjawab acara yaitu mas Kukun
(Mendagri), mas Gilang sebagai korlap acara, dan dihadiri oleh beberapa
Kementerian diantaranya Kementerian Dalam Negeri, PSDM, Infokom, Menteri
beserta Dirjen PengMas, Menteri Kebijakan Publik, dan beberapa mahasiswa
Universitas Brawijaya ini, terdapat rangkaian kegiatan yang meliputi :
Yang pertama yaitu suatu kegiatan
kampanye yang dilakukan oleh Menteri dan para staff kementerian Dalam Negeri
pada pukul 20.00-20.30 WIB bertempat di Jl. Veteran, tepatnya pada lampu lalu
lintas perempatan ITN dengan membagi-bagikan pin dan stiker Earth Hour kepada
pengguna jalan yang sedang melintas. Setelah membagi pin dan stiker di Jl.
Veteran, kegiatan dilanjutkan di lain tempat.
Adapun tempat kedua yang
dijadikan pusat kegiatannya yaitu halaman rektorat Universitas Brawijaya.
Sebelum acara dimulai, dilakukan dahulu sebuah kegiatan penyusunan lilin
berbentuk huruf “ E, H, U, B ” (Earth Hour Universitas Brawijaya) oleh para
staff EM. Setelah itu pada pukul 20.30 WIB, seluruh lampu di dalam wilayah
kampus Universitas Brawijaya (Rektorat, gazebo FTP, gazebo FK, poros jalan, dan
bundaran UB) dimatikan secara serentak. Beberapa saat kemudian, para staff dan
Mendagri yang usai berkampanye akhirnya datang dan berkumpul sambil membentuk
lingkaran yang mengelilingi huruf “ EH UB “ tersebut. Tak lama kemudian Pak
Sekjen memberikan secarik pidato sambutan dan dilanjutkan oleh Mendagri. Dari
pidato-pidato tersebut yang perlu digarisbawahi adalah bahwa Universitas
Brawijaya merupakan Perguruan Tinggi pertama di Kota Malang yang mengadakan
serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperingati Earth Hour. Sehingga
Universitas Brawijaya layak disebut sebagai barometer bagi perguruan tinggi
lain di Kota Malang untuk mengadakan kegiatan peringatan Earth Hour semacam ini
. Setelah berakhirnya pidato-pidato sambutan tersebut, acara selanjutnya yaitu
menyanyikan beberapa lagu yang cenderung terkesan galau, ini menunjukkan kegalauan yang dirasakan oleh warga dunia
akan keadaan buminya yang semakin tua dan perlu adanya perhatian bagi
pembenahan akan kerusakan yang terjadi pada bumi kita tercinta.
Seusai menyanyikan lagu, agenda
yang terakhir yaitu penutupan dan ditambahi dengan kegiatan santai/non formal
yaitu keisengan para staff dan Menteri yang hadir untuk mengerjai salah satu
staff Dalam Negeri yang sedang berulangtahun pada hari itu. Ide kejahilan yang
digagas oleh Mendagri sendiri itu berjalan sukses.
Dan berakhirlah sudah serangkaian
acara peringatan Earth Hour oleh Universitas Brawijaya Malang tahun ini. Sampai
jumpa di peringatan Earth Hour tahun tahun depan..
0 komentar:
Posting Komentar